Pesanggrahan Tirta Maya

Tentang Kami

admin

PESANGGRAHAN TIRTAMAYA

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pesanggrahan yang didirikan sejak tahun 2012 oleh Joko Dayu Satrio Tondo Negoro, sosok pecinta hikmah sejati, pelaku hikmah spiritual yang tiada henti, tiap hari puasa tirakat bahkan yang terakhir ini sudah 7 tahun masih berjalan terus, keseharianya digunakan untuk lelaku dan juga belajar tanpa adanya bosan, semua itu dijalani demi sebuah pencapaian keilmuan yang memadai, agar berguna bagi banyak orang, bisa menyajikan ilmu yang bukan hanya sekedar materi, namun isi yang sudah melewati banyak laku tirakat yang tiada henti, karena keilmuan bukan dipentingkan materi saja, namun nyawa dari ilmu adalah lelaku itu sendiri, dari itulah sang pendiri masih berendah hati dengan tirakat dan belajar tiada henti.

Pesanggrahan Tirtamaya memang sudah mencetak ahli spiritual yang sangat amat banyak baik di nusantara maupun mancanegara, akan tetapi pendirinya yang juga guru pembimbingnya tidaklah puas sampai di situ saja, tetap istiqomah belajar, lelaku, tirakat, pendalaman ditiap harinya, hal ini menandakan tidak ada puasnya dalam belajar, karena memang belajar wajib sampai mati nanti.

Pengembangan berbagai ilmu dijalani hingga dalam pembuatan benda bertuah untuk ageman sejati melalui banyak uji serta pendalaman yang mendalam untuk karya-karya baru yang unik, menarik, berbobot, berkelas, sehingga mampu bekerja dalam keadaan apapun di sepanjang zaman tanpa terpengaruh perubahan zaman.

Pesanggrahan yang sudah dikenal dan dipercaya sejak tahun 2012, sesuai permintaan murid yang jauh agar dibuatkan website untuk pemberitaan selintas keilmuan tirtamaya, maka tahun 2012 pun kami membuatnya, akan tetapi ditahun 2023 web hangus tidak bisa diperbaiki, dari itulah akhir 2024 ini dibuat kembali yang baru, semoga membawa manfaat bagi para pembaca.

Belajarlah di Tirtamaya apabila anda yakin.

Berjalan bersama Tirtamaya apabila anda sejalan.

Jangan memaksakan keyakinan untuk belajar di tirtamaya apabila hati anda memang belum ada keyakinan, karena sesuatu yang dipaksakan itu jauh dari keihlasan, belajar tanpa adanya keihlasan adalah ketersesatan yang nyata, akan banyak prasangka buruk terhadap ilmu dan juga gurunya, sedangkan semua itu adalah pantangan dalam belajar.